Wednesday, September 19, 2007

Bertandang ke Rumah Teman Lama


Beberapa waktu yang lalu ketika saya sedang berlancar di dunia maya saya melihat Masbukhin sedang online di Yahoo Messenger (YM). Segera saja saya sapa dia karena sudah lama kami tak bersua baik secara tatap muka maupun sekedar hanya di dunia maya. Bisa dimaklumi, mengingat frekuensi aktivitasnya yang semakin tinggi bahkan hingga ke luar Jawa. Selain bisnis voucher-nya yang semakin mapan, kini dia juga disibukkan dengan mengisi acara-acara seminar setelah buku "Karyawan Beromset Milyaran"-nya laris manis.

Setelah beberapa lamanya kami chatting, dia pamit akan offline karena akan menjemput anaknya pulang sekolah.

“Wah asyik ya kalau jadi pengusaha, bisa enak ngatur waktunya dan bisa antar jemput anak sekolah”, dalam hati saya membatin.

Tak lupa dia mengundang saya untuk dating ke rumahnya. Syukuran rumah baru katanya.

Akhirnya Saya berangkat berdelapan bersama teman-teman kantor yang lain. Begitu tiba di rumah barunya yang berada di Cempaka Putih Timur, tampak dari luar rumahnya cukup nyaman. Setibanya di sana Bukhin menyambut kami dengan hangat. Gayanya sudah beda sekarang. Gaya bos. Menggunakan Rumah dua tingkat yang berdiri di atas lahan 200-an meter persegi itu berbandrol 1,6 M! Hebat sekali batin saya. Hanya setahun setelah keluar dari kantor, dia sudah punya rumah senilai sepuluh digit.

“Ah aku ngumpulin duit cash 300 juta aja pinjem sana-sini termasuk dari saudara kok. Sisanya aku KPR-in”, begitu kata Masbukhin merendah.

“Per bulan cicilanku 13 jutaanlah”, sambungnya lagi.

Wow, tentu income-nya jauh di atas itu. Angka segitu mungkin kisaran gaji pokok level manajer di beberapa perusahaan tertentu. Tapi bagi Masbukhin, angka segitu hanyalah sepersekian dari income per bulannya.

Tata ruang rumahnya sungguh nyaman. Lantai satu terdiri dari ruan tamu, ruang keluarga, dan dapur. Di bagian belakang rumahnya masih tersisa tanah kosong dengan sebuah pohon mangga yang cukup teduh. Lantai dua terdiri dari tiga kamar tidur yang salah satunya difungsikan sebagai kantor atau ruang kerja para karyawannya.

Saya sendiri ikut senang dia sudah punya tempat tinggal yang jauh lebih nyaman daripada kontrakannya di Kodamar. Kontrakannya itu baru habis masa kontraknya beberapa bulan mendatang sehingga masih digunakan untuk menjalankan bisnisnya.

“Sayang kalau kontrakan itu ditinggal, karena dari sana per bulannya bisa menghasilkan sekitar Rp 2 juta,” katanya menjelaskan.

Kesuksesan yang diraihnya sekarang tidaklah mengherankan dan merupakan bagian dari perjalanan bisnisnya sejak bertahun-tahun yang lalu. Kegagalan demi kegagalan pernah dialami dalam perjalanan bisnisnya. Keberhasilannya yang sekarang merupakan hasil pembelajaran atas kegagalan-kegagalannya yang lalu.

Semoga kesuksesan selalu mengiringi langkah-langkahmu, Teman. Amin.

1 comment:

Mitra Bisnis Voucher Elektrik & Fisik said...

Gambar foto: dari kiri: Masbukhin, Ferdy & Yogi. (pakai seragam karyawan lhooo)